Aksi Perempuan Duanu Tanam 10.000 Mangrove di Hari Pohon Sedunia
Gerakan Ekologis yang Menggema dari Pesisir Indragiri Hilir

By Bermadah 26 Nov 2025, 13:16:06 WIB Inhil
Aksi Perempuan Duanu Tanam 10.000 Mangrove di Hari Pohon Sedunia

BERMADAH.CO.ID, INHIL — Hari Pohon Sedunia tahun ini memberi warna tersendiri bagi masyarakat pesisir Indragiri Hilir. Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) bersama Perempuan Masyarakat Adat Suku Duanu menggelar aksi ekologis besar berupa penanaman 10.000 bibit mangrove di Dusun Sungai Bandung, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Merah. Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 15.30 WIB, Sabtu 22 November 2025, ini dilakukan di kawasan pesisir yang selama bertahun-tahun mengalami abrasi dan intrusi air laut akibat kerusakan ekosistem mangrove.

Bagi Suku Duanu, mangrove bukan sekadar tumbuhan pesisir, melainkan jantung kehidupan dan identitas budaya. Nilai itu tercermin dalam filosofi lokal “Hoyyu Baru Buat Betedoh, usah ditebang bia nyu Tumboh”, pesan turun-temurun yang menegaskan bahwa mangrove adalah pelindung hidup yang tidak boleh dirusak, melainkan harus dipelihara agar kehidupan terus tumbuh berkelanjutan. Kearifan ini mengakar kuat sebab sebagian besar masyarakat Duanu menggantungkan hidup pada laut.

Ketua BDPN, Zainal Arifin Hussein, mengatakan bahwa penanaman mangrove ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi komitmen jangka panjang untuk memulihkan ekosistem pesisir. “Mangrove adalah tameng ekonomi masyarakat pesisir. Jika mangrove rusak, maka rumah, kebun, dan mata pencaharian akan ikut rusak. Hari ini perempuan Duanu menunjukkan bahwa masyarakat adat adalah motor utama pemulihan ekologis,” ujarnya.

Di sisi lain, perwakilan perempuan Duanu, Ibu Reti, menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan alam. “Perempuan Duanu adalah penjaga generasi dan penjaga alam. Dengan menanam mangrove, kami sedang menanam kehidupan untuk anak cucu kami,” ungkapnya penuh haru. Kehadiran perempuan sebagai garda depan pemulihan pesisir menjadi simbol kebangkitan dan keberanian masyarakat adat.

Aksi ini berhasil menanam 10.000 bibit mangrove jenis Rhizophora menggunakan metode penanaman jalur pada area-area kritis dengan tingkat abrasi tinggi. Total area rehabilitasi mencapai 2 hektare, melibatkan puluhan perempuan adat, generasi muda, dan warga setempat. Upaya kolaboratif ini menunjukkan kekuatan gotong royong masyarakat pesisir dalam menjaga masa depan wilayah mereka.

Kegiatan puncak penanaman turut dihadiri Kapolres Inhil yang diwakili Kapolsek Tanah Merah IPTU Edi Saputra, SH, Sekcam Tanah Merah Suhirwan, S.Sos., M.Si, Kepala Desa Tanjung Pasir Amron S.Pd, serta berbagai organisasi masyarakat dan mahasiswa seperti IKDR, Jikalahari, M4CR Riau, FEB UNISI, HMI, BEM UNISI, BEM STIKES HUGE, BRIMASPALA, GREENOMOS, Kawan Pesisir, hingga Asosiasi Petani Kelapa Rakyat (AKAR). Kehadiran lintas lembaga ini mempertegas bahwa isu lingkungan adalah tanggung jawab bersama.

Penanaman mangrove ini juga menjadi bagian dari kontribusi masyarakat adat dan lokal terhadap agenda nasional FOLU Net Sink 2030, salah satu komitmen Indonesia dalam menekan emisi karbon dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan. Dengan kemampuan menyerap karbon tiga hingga lima kali lebih tinggi dibandingkan hutan daratan, penanaman 10.000 bibit mangrove ini diperkirakan mampu menyerap puluhan ton CO?e per tahun sekaligus memperkuat ketahanan pesisir terhadap dampak perubahan iklim.

Aksi pemulihan ekosistem yang dilakukan BDPN dan Perempuan Duanu ini menjadi bukti bahwa gerakan lingkungan tidak harus berasal dari lembaga besar. Justru masyarakat adat dan komunitas lokal yang tinggal paling dekat dengan ancaman ekologis sering kali menjadi pejuang terdepan dalam menjaga bumi. Semangat kearifan lokal dipadukan dengan kepedulian ekologis menghadirkan kekuatan kolaboratif yang luar biasa.

Dengan melibatkan perempuan, generasi muda, pemerintah lokal, dan berbagai organisasi pemerhati lingkungan, kegiatan ini menegaskan bahwa pelestarian mangrove bukan pekerjaan sesaat, melainkan langkah strategis untuk melindungi masa depan pesisir Indragiri Hilir. Dari tepian Sungai Bandung, suara masyarakat adat Duanu kembali menggaungkan pesan: menjaga alam berarti menjaga kehidupan.(EP)




Berita Terkait

Berita Populer

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Teknologi

Read More

Jajak Pendapat



Komentar Terakhir

  • PelangiQQ

    Ah.. paling bentar ajaa tu - Dapatkan bonus melimpah untuk member baru !! Hanya di ...

    View Article
  • Pelangipoker

    Semoga hukum dapat ditegakkan walaupun melawan orang berduit - Dapatkan bonus untuk member baru ...

    View Article
  • Pokerpelangi

    Udah dapat keja lain mungkin. Habis lama kali diterima PNS - Poker online bonus terbesar untuk ...

    View Article

Video Terbaru

View All Video