
HMI Cabang Pekanbaru Serukan Kebijaksanaan Hadapi Polemik Relokasi Warga di TNTN
Negara Harus Hadir, Bukan Menggusur

BERMADAH.CO.ID, PEKANBARU — Polemik relokasi ribuan masyarakat dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) kian memanas. Di tengah ketegangan antara agenda konservasi dan realitas sosial-ekonomi warga, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru angkat suara dan mengajak semua pihak untuk bersikap bijak, adil, dan manusiawi dalam menyikapi persoalan tersebut.
TNTN, yang membentang di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu, Provinsi Riau, merupakan kawasan konservasi penting yang ditetapkan sejak tahun 2004 melalui Keputusan Menteri Kehutanan. Kawasan ini menjadi rumah terakhir bagi berbagai satwa langka, termasuk gajah Sumatera. Namun, di sisi lain, kawasan yang kini tinggal tersisa sekitar 20 ribu hektare itu juga telah menjadi tempat tinggal dan sumber kehidupan bagi ribuan warga, termasuk petani kecil yang menggantungkan hidupnya pada lahan di dalam kawasan.
Ketegangan meningkat usai Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) merilis data kerusakan ekosistem TNTN dan mendesak pemerintah untuk segera melakukan relokasi warga dalam waktu tiga bulan. Kebijakan ini langsung menuai gelombang protes, salah satunya aksi besar yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan (AMMP) pada Rabu, 18 Juni 2025, yang menilai langkah pemerintah tidak adil dan mengabaikan kemanusiaan.
Menanggapi situasi tersebut, Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru, Givo Vrabora, menyampaikan sikap kritis dan penuh keprihatinan.
"Persoalan ini tidak bisa dilihat secara hitam-putih. Benar, ada indikasi perambahan oleh korporasi besar, tapi kita juga harus jujur bahwa banyak masyarakat kecil tinggal di kawasan itu bukan karena pilihan, melainkan keterpaksaan hidup. Negara harus hadir memberikan solusi, bukan sekadar menggusur," tegas Givo, dalam pernyataan resminya pada Kamis (19/6).
Givo juga menyoroti sejumlah pernyataan dari tokoh-tokoh lokal yang menurutnya justru menyudutkan warga.
"Di tengah suasana yang memanas, pernyataan-pernyataan yang menyalahkan masyarakat hanya akan memperlebar jurang konflik. Tokoh masyarakat seharusnya jadi penyejuk, bukan pemantik api," tambahnya.
HMI Cabang Pekanbaru menyerukan kepada seluruh elemen, mulai dari tokoh adat, tokoh agama, hingga elite politik lokal, untuk mengedepankan dialog, rekonsiliasi, dan pendekatan kemanusiaan. Menurut Givo, pendekatan represif hanya akan memperdalam luka sosial dan tidak menyelesaikan akar persoalan.
"Kami mendorong dibukanya ruang dialog multipihak, melibatkan masyarakat terdampak, akademisi, LSM, dan seluruh unsur pemerintah. Relokasi bisa dilakukan asal adil dan manusiawi, masyarakat harus dijamin tidak kehilangan hak hidup, pekerjaan, dan masa depannya," tegas Givo.
Givo juga menegaskan bahwa HMI siap menjadi bagian dari solusi, sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat akar rumput dan para pengambil kebijakan.
"Negara tidak boleh absen. Relokasi bukan hanya soal memindahkan tubuh, tapi juga soal menjaga martabat dan hak-hak warga negara," tutupnya.(EP)
Berita Terkait
- Ribuan Massa AMMP Kepung Kantor Gubernur Riau, Tuntut Tolak Relokasi Warga Tesso Nilo0
- Desa Energi Berdikari Bergaung di Kancah Internasional0
- Berkeadilan, Tahun 2025 Bupati Afni akan Bangun Jalan di Semua Kecamatan0
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Rabu 18 Juni0
- Rabu 18 Juni, Babinsa Koramil 02/Sungai Apit Patroli dan Sosialisasi Pilkada Damai0
- Wabup Siak, Janji Jalan Bhayangkara Lubuk Dalam Tahun Ini Diaspal0
- Atis Sutyo Resmi Pimpin HMI Koorkom UIR 2025–20260
- Musda Gerakan Pramuka Kwarda Riau, Ini Dua Kandidat Kuat akan Bertarung0
- Wabup Husni Tamrin & Kapolres Afrizal Asri Dianugerahi Gelar Adat0
- Berantas Aksi Premanisme, PAC Pemuda Pancasila Siak Hulu Siap Dukung Polda Riau0
Berita Populer
- DR Karmila Sari Dorong Pengembangan SMAN Olahraga Riau
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Jumat 8 November
- Luncurkan Implementasi Layanan Elektronik se-Bali,Menteri AHY:BPN Siap Layani Masyarakat MakinCepat
- Penangkapan Jaringan Internasional Narkoba di Riau, Empat Tersangka Ditangkap
- Bangun Literasi Masyarakat Lewat Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
- Festival Pilkada Riau 2024
- 382 Personil Polri Diterjunkan untuk Pengamanan TPS Pilkada di Kabupaten Pelalawan
- Wisuda Unisi 2024, Momen Keberhasilan dan Harapan Baru bagi Lulusan
- Perubahan Tradisi Perkawinan Suku Petalangan di Desa Palas, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan
- Rombongan Kajati Riau Monev di Kejari Pelalawan
