LAMR, Najib:Saya Terenyuh,Meski Digelar Budaya Jawa,LAMR Dielukan,Melayu Dijunjung Tinggi
Semarak Budaya Untuk Indonesia, Sempena HUT ke-5 FKJK Riau
BERMADAH.CO.ID, PEKANBARU - Gebyar Semarak Budaya untuk Indonesia sempena Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Forum Komunikasi Jaranan Kudalumping (FKJK) Provinsi Riau sukses menampilkan kegiatan budaya, Minggu, (15/9/2024).
Rangkaian budaya meliputi kirap jalan besar, kirap para bopo, kudalumping besar, purno kawan semar, petruk dan bagong, tumpeng besar, sedekah bumi hasil panen, klub sepeda ontel dan peserta pawai dengan jumlah sekitar 400 orang terdiri barongan, celengan serta ditutup musik pengiring.
Kegiatan ini, salah satu pengorganisasian yang juga dihadiri oleh, salah satu Ketua MKA Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Najib Efendi.
Penampilan kirap jalan besar ditunggu, sebab yang pertama di Sumatra.
"Aktrasi kudalumping adalah, dulunya merupakan tradisi persiapan untuk perang melawan penjajahan, kemudian yang diturunkan menjadi sebuah seni," kata Riyono sebagai Pembina FKJK Riau.
Penyemangat kegiatan, juga terlontar dari ucapan Datuk Najib Efendi selaku salah satu Ketua MKA LAMR, mengenang saat masih menjabat sebagai Camat Bukit Raya yang dulu wilayah Alam Mayang masih berstatus Kecamatan Bukit Raya, orang tua Pengelola Alam Mayang, Ibu Badiun penuh perhatian dalam segala aspek untuk kelancaran kenerja kantor Camat.
"Tidak terasa sekian tahun lamanya, semasa itu, kehadiran saya dengan Ibu ananda Riyono begitu erat, saat ini, malah lebih dari pada itu, sehingga rasa terenyu mengalir saat diarak dengan Kudalumping besar," ujarnya.
Kemudian hal lain, juga bangga dan mengapresiasi akan pemikiran ananda Riyono yang begitu positif dalam pengembangan sebuah nilai kebudayaan untuk generasi selanjutnya.
"Tentu harapan besar kami yang mendapat junjungan kehormatan diacara seni budaya Jawa menempatkan LAMR utama dalam kegiatan ini. Sukses selalu dan selamat HUT FKJK Riau yang ke-5," tutupnya.
Pada kesempatan tersebut, mewakili LAMR, Najib Efendi juga merasa terenyuh, meski digelar budaya Jawa, tapi LAMR dielu-elukan. Kemudian, sebutnya, budaya Melayu tetap dijunjung tinggi.
"Saya Terenyuh, meski digelar budaya Jawa, LAMR dielu-elukan, budaya Melayu tetap dijunjung tinggi," pungkasnya.(***)
Berita Terkait
- Minggu 15 September, Babinsa Koramil 02/Sungai Apit Komsos di Kelurahan Sungai Apit0
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit Minggu, 15 September0
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit Minggu, 15 September0
- Kapolsek Langgam Sosialisasi Pilkada Damai untuk Ciptakan Situasi Kamtibmas yang Aman0
- Ribuan Massa Hadiri Deklarasi dan Jalan Sehat Pasangan Balon Walikota PATEN untuk Pekanbaru0
- Kapolsek Kuala Kampar Gelar Jumat Curhat dan Sosial untuk Pastikan Pilkada Aman dan Damai0
- Tiba di Riau, Leani Ratri Peraih Emas Paralimpiade Paris 2024 Disambut Pj Gubri0
- Tiba di Riau, Leani Ratri Peraih Emas Paralimpiade Paris 2024 Disambut Pj Gubri0
- Muflihun, Calon Wali Kota Pekanbaru Disambut Antusias Warga Kampung Dalam0
- PPP Solid Menangkan Balon Walikota PATEN untuk Pekanbaru0
Berita Populer
- Sah, Edy Natar dan M Harris berpasangan di Pilgubri 2024 Mendatang
- Pencuri Terobos Pos 9 PT RAPP Ditahan Polres Pelalawan
- Dukungan Balon Walikota PATEN Terus Berdatangan, Mulai dari Keluarga Besar TNI, FKPPI
- Terima Sertipikat Tanah Elektronik, Warga Jakarta: Yakin karena Lebih Safety
- Daftar Calon Bupati Kuansing, Cak Mus Perjuangkan Gaet Dana Pusat untuk Pembangunan
- Kinerja Reforma Agraria Indonesia Diapresiasi Dunia
- Malam 27 Ramadhan, Sungai Apit Akan Diterangi Hiasan Lampu Colok
- Kejari Pelalawan Tetapkan Tersangka dan Tahan Mantan Kades Bagan Limau & Kaur
- Menteri AHY Sosialisasikan Kemudahan Investasi Melalui Kepastian Hukum Hak Atas Tanah
- Ragil Ibnu Hajar, Siap Hajar Permasalahan Pekanbaru Dengan Komitmen Penuh