NGO Internasional Kagumi Pengelolaan Konservasi Mangrove Binaan PT ITA
BERMADAH.CO.ID, SIAK -Sebanyak 35 orang dari Proforest, sebuah Non Government Organization (NGO) atau organisasi kemasyarakatan mengunjungi kawasan konservasi Mangrove Sungai Bersejarah (MSB) di Kampung Kayu Ara Permai, Kecamtan Sei Apit, Kabupaten Siak, Riau, Kamis, 17 Oktober 2024.
Para peserta berasal dari sembilan negara yakni Belanda, Prancis, Spanyol, Inggris, Brazil, Kolombia, Mexico dan Ghana serta Malaysia. Kunjungan ke MSB tersebut merupakan bagian dari program “Landscape Exchange Week” yang bertujuan untuk mengunjungi desa yang mengimplementasikan kolaborasi dan aktivitas proteksi dan restorasi khususnya di bidang komoditas pertanian dan kehutanan.
Sementara dari kelompok MSB dihadiri Penghulu Kampung Kayu Ara Permai Abdul Razak, Sr CRS Officer PT Imbang Tata Alam (ITA) Arip Hidayatulloh, Siak Pelalawan Landscape Program (SPLP), siswa sekolah alam serta masyarakat setempat.
Menurut Direktur Proforest Asia Tenggara Taufiq Alimi, kunjungan tersebut dimaksudkan untuk bertukar pengetahuan antara kelompok tani mangrove dan peserta kegiatan “Landscape Exchange Week” dalam hal proteksi dan restorasi mangrove di Kampung Kayu Ara Permai.
“Saya sudah keliling di sejumlah wilayah di Indonesia, dan saya melihat tidak banyak pengelolaan mangrove yang hebat seperti yang ada di Desa Kayu Ara Permai,” ujar Taufiq.
Bahkan, sambung Taufiq, ia juga melihat sudah banyak program adobsi mangrove antara kelompok konservasi dengan sejumlah pihak baik secara individu maupun dunia usaha. “Kegiatan kolaborasi inilah yang sangat menarik untuk kami pelajari bersama,” katanya.
Ketua Kelompok Konservasi Laskar Mandiri Kampung Kayu Ara Permai, Sabarion Putra kemudian menceritakan bagaimana mereka awalnya membangun konservasi MSB yang diawali dari keprihatinan mereka terhadap abrasi daratan yang mereka tempati.
Kampung Kayu Ara Permai, kata Sabarion, terletak di Selat Lalang yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dengan hempasan gelombang yang cukup keras. Setiap tahun, terjadi abrasi atau berkurangnya daratan akibat digerus ombak sepanjang 2 meter.
“Salah satu penyebabnya adalah mangrove yang dahulu tumbuh secara alami mengelilingi daratan, ditebang dan dijual. Akibatnya daratan di kampung kami secara perlahan-lahan semakin berkurang,” ujar pria yang akrab disapa Bang Oyon itu.
Bersama Penghulu Kampung dan pemuda setempat, mereka kemudian sepakat membentuk kelompok konservasi yang fokus pada penanaman mangrove dan ekowisata. Dataran yang tergerus mulai ditanami dengan berbagai jenis tanaman mangrove seperti bakau, api-api dan spesies tumbuhan lainnya.
“Kami banyak mendapat bantuan dari PT Imbang Tata Alam (ITA) mulai dari pelatihan tentang cara menanam mangrove, membangun trekking, fasilitas umum hingga mushalla di dalam kawasan konservasi Mangrove Sungai Bersejarah,” katanya.
Kegiatan kelompok konservasi ini makin berkembang setelah MSB makin dikenal masyarakat dan pernah menerima kunjungan wisatawan hingga ribuan orang setiap tahunnya. Bahkan saat ini, kata Bang Oyon, “Kami mampu memproduksi bibit mangrove yang siap tanam sebanyak 50 ribu batang jika ada permintaan.”
Tidak hanya itu, masyarakat juga sudah bisa membuat beberapa jenis pangan olahan dari mangrove seperti keripik, sirup dan pangan lainnya yang kemudian dijadikan oleh-oleh kepada para tamu. Usai diskusi dan tanya jawab, rombongan kemudian secara serentak menanam mangrove di areal yang masih kosong.
Di tempat terpisah, CSR & Communication EMP, Iman Soerjasantosa kepada media, Jumat, 18 Oktober 2024, mengatakan, PT ITA sangat concern terhadap program konservasi mangrove dan telah membina beberapa kelompok konservasi baik di Kabupaten Siak maupun Kepulauan Meranti.
“Mangrove selain mampu menahan laju abrasi, juga mampu memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat bila dikelola menjadi kawasan ekowisata. Selain itu, mangrove menjadi tempat berkembangbiaknya sejumlah satwa air sehingga tangkapan nelayan akan semakin meningkat jika mangrove terjaga dan lestari,” kata Iman.(rls/Darwis)
Berita Terkait
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Jumat 18 Oktober0
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Jumat 18 Oktober0
- Jumat 18 Oktober, Pendampingan Penyemprotan Disinsfektan PMK URC Ternak di Kampung Pebadaran0
- Calon Walikota Nomor 4 Ayah Kita Edy Nasution Kunjungi Korban Kebakaran0
- Calon Walikota Nomor 4 Ayah Kita Edy Nasution Kunjungi Korban Kebakaran0
- Kapolres Tinjau Banjir Sungai Nilo, Berikan Bantuan Sembako kepada Warga Terdampak Banjir0
- Prabowo Beri Pembekalan Kepada Calon Menteri0
- P4TEN Kampanye Dialogis di Lembah Damai0
- Kamis 17 Oktober, Babinsa Koramil 02/SA Follow up/mengunjungi anak Asuh Stunting0
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Kamis 17 Oktober0
Berita Populer
- Sah, Edy Natar dan M Harris berpasangan di Pilgubri 2024 Mendatang
- Pencuri Terobos Pos 9 PT RAPP Ditahan Polres Pelalawan
- Dukungan Balon Walikota PATEN Terus Berdatangan, Mulai dari Keluarga Besar TNI, FKPPI
- Terima Sertipikat Tanah Elektronik, Warga Jakarta: Yakin karena Lebih Safety
- Daftar Calon Bupati Kuansing, Cak Mus Perjuangkan Gaet Dana Pusat untuk Pembangunan
- Kinerja Reforma Agraria Indonesia Diapresiasi Dunia
- Menteri AHY Sosialisasikan Kemudahan Investasi Melalui Kepastian Hukum Hak Atas Tanah
- Malam 27 Ramadhan, Sungai Apit Akan Diterangi Hiasan Lampu Colok
- Kejari Pelalawan Tetapkan Tersangka dan Tahan Mantan Kades Bagan Limau & Kaur
- Ragil Ibnu Hajar, Siap Hajar Permasalahan Pekanbaru Dengan Komitmen Penuh